Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer Dan Nonilmiah
A. Menulis Karangan
Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah.
B. KARANGAN ILMIAH
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah. Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis;
b. Objektif;
c. Cermat, tepat, dan benar;
d. Tidak persuasif;
e. Tidak argumentatif;
f. Tidak emotif
g. Tidak mengejar keuntungan sendiri;
h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup perkuliahan, seminar, simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah terdiri atas judul karangan, abstrak, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.
Usulan penelitian atau proposal adalah usulan tentang suatu hal sebagai rencana kerja atau penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan penelitian. Usulan penelitian memuat judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan, dan daftar pustaka. Usulan penelitian juga dapat disusun dengan bagian utama pendahuluan, landasan teoritis, dan metodologi penelitian, tanpa adanya pembahasan dan kesimpulan-saran.
Skripsi adalah pelatihan pembuatan karangan ilmiah yang berupa naskah teknis sebagai persyaratan bagi calon sarjana. Tesis adalah karangan ilmiah yang menitikberatkan pada metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Disertasi adalah penulisan karangan ilimiah yang selain mementingkan metodologi penelitian dan penulisan juga harus menemukan paradigma baru tentang suatu ilmu.
2. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah garis-garis pemikiran yang bersifat konseptual dan prosedural. Konseptual berarti memiliki gagasan orisinil, sedangkan prosedural berarti memulai dengan observasi dan mengakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum. Suatu hal yang harus dipegang teguh dalam menerapkan sikap ilmiah adalah konsistensi. Tujuan mempelajari metodologi penulisan karangan ilmiah:
a. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis;
b. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya; dan
c. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.
Selanjutnya, sikap ilmiah yang harus dimililiki oleh seorang peneliti, yaitu rasa ingin tahu dan kritis; terbuka dan objektif; menghargai karya orang lain; berani mempertahankan kebenaran; dan sikap menjangkau ke depan.
3. Pelaksanaan Penulisan Karangan Ilmiah
Langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu membuat timbangan pustaka, menentukan masalah, memecahkan masalah, membentuk hipotesis, menguji hipotesis, dan menerbitkan hasil penelitian. Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah dikerjakan oleh orang lain untuk dibahas dan disimpulkan. Persyaratan penimbang pustaka adalah berpengetahuan dalam bidangnya, berkemampuan menganalisis, dan berpengetahuan dalam acuan yang sebanding. Timbangan pustaka ini berguna untuk mengetahui letak masalah yang dikemukakan dalam ruang yang sama.
C. KARANGAN ILMIAH POPULER
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah Populer
Karangan ilmiah populer atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi ilmiah biasa dinamai ilmiah populer. Ciri-ciri karangan ilmiah populer:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subjektif,
c. gaya bahasa formal dan populer,
d. mementingkan diri penulis,
e. melebih-lebihkan sesuatu,
f. usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
g. bersifat persuasif.
2. Contoh Karangan Ilmiah Populer
Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah populer yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. Artikel merupakan karya tulis lengkap, misal laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Editorial adalah 1) surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah; 2) tajuk rencana.
Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian. Tips merupakan arahan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk tujuan tertentu.
Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.
D. KARANGAN NONILMIAH
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Sumber tulisan bahasa nonilmiah dapat berupa sesuatu yang abstrak dan subjektif.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subjektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
2. Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, puisi, novel, drama, dan roman adalah karangan nonilmiah.
E. BAHASA KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH
Bahasa dalam ragam ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi, yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD), kesantunan diksi, kalimat, paragraf, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami, atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan populer, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindari pemakaian unsur bahasa daerah, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah populer dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figuratif, menggunakan istilah-istilah yang umum atau populer yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
Sumber : Slide Bahasa Indonesia Pertemuan 2 @bsi
Kuliah ? Bsi aja !
Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah populer, dan nonilmiah.
B. KARANGAN ILMIAH
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah
Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah. Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis;
b. Objektif;
c. Cermat, tepat, dan benar;
d. Tidak persuasif;
e. Tidak argumentatif;
f. Tidak emotif
g. Tidak mengejar keuntungan sendiri;
h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup perkuliahan, seminar, simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah terdiri atas judul karangan, abstrak, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.
Usulan penelitian atau proposal adalah usulan tentang suatu hal sebagai rencana kerja atau penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan penelitian. Usulan penelitian memuat judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metode penelitian, jadwal kegiatan, sistematika penulisan, dan daftar pustaka. Usulan penelitian juga dapat disusun dengan bagian utama pendahuluan, landasan teoritis, dan metodologi penelitian, tanpa adanya pembahasan dan kesimpulan-saran.
Skripsi adalah pelatihan pembuatan karangan ilmiah yang berupa naskah teknis sebagai persyaratan bagi calon sarjana. Tesis adalah karangan ilmiah yang menitikberatkan pada metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Disertasi adalah penulisan karangan ilimiah yang selain mementingkan metodologi penelitian dan penulisan juga harus menemukan paradigma baru tentang suatu ilmu.
2. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah garis-garis pemikiran yang bersifat konseptual dan prosedural. Konseptual berarti memiliki gagasan orisinil, sedangkan prosedural berarti memulai dengan observasi dan mengakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum. Suatu hal yang harus dipegang teguh dalam menerapkan sikap ilmiah adalah konsistensi. Tujuan mempelajari metodologi penulisan karangan ilmiah:
a. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis;
b. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya; dan
c. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.
Selanjutnya, sikap ilmiah yang harus dimililiki oleh seorang peneliti, yaitu rasa ingin tahu dan kritis; terbuka dan objektif; menghargai karya orang lain; berani mempertahankan kebenaran; dan sikap menjangkau ke depan.
3. Pelaksanaan Penulisan Karangan Ilmiah
Langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu membuat timbangan pustaka, menentukan masalah, memecahkan masalah, membentuk hipotesis, menguji hipotesis, dan menerbitkan hasil penelitian. Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah dikerjakan oleh orang lain untuk dibahas dan disimpulkan. Persyaratan penimbang pustaka adalah berpengetahuan dalam bidangnya, berkemampuan menganalisis, dan berpengetahuan dalam acuan yang sebanding. Timbangan pustaka ini berguna untuk mengetahui letak masalah yang dikemukakan dalam ruang yang sama.
C. KARANGAN ILMIAH POPULER
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah Populer
Karangan ilmiah populer atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi ilmiah biasa dinamai ilmiah populer. Ciri-ciri karangan ilmiah populer:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subjektif,
c. gaya bahasa formal dan populer,
d. mementingkan diri penulis,
e. melebih-lebihkan sesuatu,
f. usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
g. bersifat persuasif.
2. Contoh Karangan Ilmiah Populer
Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah populer yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. Artikel merupakan karya tulis lengkap, misal laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Editorial adalah 1) surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah; 2) tajuk rencana.
Opini adalah pendapat, pikiran, pendirian. Tips merupakan arahan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk tujuan tertentu.
Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.
D. KARANGAN NONILMIAH
1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Sumber tulisan bahasa nonilmiah dapat berupa sesuatu yang abstrak dan subjektif.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subjektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
2. Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, puisi, novel, drama, dan roman adalah karangan nonilmiah.
E. BAHASA KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH
Bahasa dalam ragam ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi, yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD), kesantunan diksi, kalimat, paragraf, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami, atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan populer, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindari pemakaian unsur bahasa daerah, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah populer dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figuratif, menggunakan istilah-istilah yang umum atau populer yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
KATA ILMIAH KATA POPULER
Metode Cara
Prosedur Langkah-langkah
Sahih Sah
Fonem Bunyi
Populasi Penduduk
Stadium Tahapan
Karbon Orang
Produk Hasil
Volume Isi
Makro Besar
Paradigma Pandangan
Sumber : Slide Bahasa Indonesia Pertemuan 2 @bsi
Kuliah ? Bsi aja !
Post a Comment for "Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer Dan Nonilmiah"
Harap berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.